Thursday, June 4, 2009

Mengapa Bermadzhab As-syafi'ie?

Ada sebagian kelompok yang cemburu denganku atau yang seprtiku, karna aku taassub dengan imam As-syafi'ie, bahkan mengatakan saya taklid buta, tassub yang berlebih, bahkan ada yang meremehkan kenapa mesti bermadzhab?

Maka dengan Bangga saya mengatakan iya benar saya muqollid atau seorang yang taqlid kepada imam As-Syafi'ie 'Alimul Quraisy yang dijuluki naasirussunnah (pembela Sunnah) oleh para ulama'. Dengan bangga saya katakan bahwa saya taassub dengan Imam As-syafi'ie RA, karna tidak hanya ikut2an, karna saya tahu siapa beliau? dan saya yakin siapa saja yang cemburu dan meremehkan beliau, mereka tidak tahu banyak akan siapa Muhammad ibnu Idris As-syafi'ie R.A.

Suatu hari seoroang syeh memberikan tausiah pada bulan ramadhan, pada pertengahan tausiah beliau minta diambilkan minum, seorang jamaah protes "ya syeh, ini bulan Ramadhan, syeh tidak puasa??", beliau menjawab "Puasa wajib bagi orang yang sudah baligh, sementara aku belum baligh" Beliaulah seorang Mufti yang terhitung paling muda disepanjang zaman, Imam As-syafi'ie.

Sebelum berguru kepada imam Malik, beliau sudah hafal kitab muwatha', suatu hari beliau minta surat pengantar dari gubernur makkah kemudian menghadap wali madinah untuk menghantar menghadap imam Malik, sang wali kota madinah menjawab "ya Muhammad, saya lebih baik berjalan kaki tanpa alas ke makkah, daripada harus menghadap imam Malik, aku tak pernah merasa kecil, kecuali berhadapan imam Malik".

Sungguh wibawa yg luar biasa dari Imam Malik, namun imam syafi'ie mendesak akan kewajiban sang wali kota untuk mengantar Muhammad As-syafi'ie untuk belajar kepada imam Malik, menghadaplah mereka berdua, sang wali kota madinah menyerahkan surat pengantar dari makkah dengan gemetaran, benar perkiraan wali kota, setelah imam Malik membaca surat tersebut, surat itu dibuang "Bukan begini caranya ingin ngaji" kata imam Malik, sang wali pun gemetaran tak bisa berbicara, keluar kringat dingin, Namun imam syafi'ie dengan berani menghadap dan mengutarakan maksudnya sendiri, imam Malik memperhatikan dan menyimak tutur kata Imam syafi'ie dan melihat sejenak dan berkata "wahai pemuda, anugrah Allah dlm dirimu jangan cemari dengan maksiat jauhilah maksiat?", imam syafi'ie menjawab, "Syukur atas anugrah Allah, ini adalah suatu kemulyaan dari Allah SWT", Imam malik mempunyai firasat yang kuat setelah memandang Muhammad As-syafi'ie yang masih belia berumur kurang lebih 15 tahun.

Kemudian Imam Malik berkata "baiklah, kembalilah besok hari dengan membawa juru baca" Muhammad Syafi'ie menjawab, "jika diperkenankan saya akan membacakan sendiri kitab tuan dihadapan tuah?" imam Malik merestui, keesokan harinya, mulailah imam Syafi'ie belajar pada imam Malik, setiap kali imam syafi'ie membaca dan khawatir ada yang salah beliau berhenti membaca, namun imam Malik selalu menegaskan "lanjutkan hai pemuda, lanjutkan terus" dan hanya dalam beberapa hari saja imam syafi'ie menghatamkan kitab muwatho' Malik.

Jika kita renungkan siapa yang menjadikan Imam syafi'ie begitu cerdasnya, padahal masih relatif muda, Beliau adalah keturunan Bangsa Quraisy sebagaimana yang di isyaratkan Rasulullah, beliau masih satu keturunan dengan Rasulullah, Beliau sudah Hafal Al-qur'an dari usia 8 tahun, diangkat menjadi mufti masih belia. Untuk lebih jelasnya baik yang cemburu akan ketassuban para pengikut Imam Syafi'ie, dan para muqollid seperti saya kepada imam As-syafi'ie, silahkan anda mengenal terlebih dahulu siapa Imam as-syafi'ie melalu pengajian kitab Manaqib Imam As-syafi'ie yang dikarang Imam Baihaqi.

Taqlidnya kami, karna kami tahu dan mengenal beliau, peremehan sebagian orang yang cemburu akan ketaasuban kami terhadap beliau dan melarang Taklid dan terlalu ta'assub, justru mereka lebih tidak tahu apa-apa hanya mengatakan tuduhan kosong jangan Ta'assub jangan taklid. Padahal mereka tidak tahu taassubnya kami dan taklidnya kami, karna kami tahu dan mengenal imam as-syafi'ie RA, bagaimana melandaskan segala amalannya, perkataannya, segala gerak-geriknya berdasarkan atas Al-qur'an dan Hadits, sampai beliau dijuluki sebagai "Naashirussunnah". Buat apa orang yang mengaku bermanhaj salaf, belandas langsung pd Al-qur'an dan Hadits, tapi ternyata lebih rendah pengetahuannya dan lebih jauh kenyataannya akan kesesuaian dengan Al-qur'an dan As-sunnah dari pada orang yang hanya mengaku Muqollid, dan taassub dan mengakui tuduhan itu.

Bahkan tak jarang dari berbagai ulama' yang mengikuti empat madzhab, mereka dengan terang dan tegas mengatakan diujung nama mereka dengan panegakuan As-syafi'ie, atau Al-maliki, atau al-hambali, al-hanafi. salahkan mereka yang secara tidak langsung mereka mengikrarkan diri sebagai pembela, pengikut atau bahasa penuduh "Ta'assub" "taklid" kepada imam yang mereka ikuti.


Berikut bagi siapa saja yang Ingin mengenal lebih jauh sosok Imam As-syafi'ie RA, beberapa tausiyah dari syeh Muhammad Nuruddin tentang Manaqib As-syafi'ie berbahasa Indonesia yang diikuti oleh Mahasiswa2 Mesir. wallahu a'lambu bishowab.

Salah satu syarat mendapatkan ilmu adalah sabar dan membutuhkan waktu yang lama, demikian pula, sabar menjadi syarat untuk mendownload file-file berikut ini.

manaqib_muqaddimah.flv
manaqib_nasab_imamsyafie_57.flv
manaqib_mulianya_bangsaquraish_37.flv
manaqib_kehebatan_imamsyafie_32.flv
manaqib_syafie1.flv
manaqib_bab_pergi_yaman.flv
manaqib_mimpi_syafie.flv
manaqib_posisi_harun.flv
manaqib_mujaddidagama_46.flv


Sumber Link dari : http://www.mymkkk.tv/
--
Your Best Regard

No comments:

Post a Comment